Indonesia
adalah negara besar yang terkenal akan kehangatanya dan tata krama nya kepada para
pendatang yang berkunjung ke negeri ini. negara yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan
dan sopan santun. negara yang sangat memegang teguh nilai nilai moralitas.
Diatas adalah
gambaran bangsa Inonesia yang lalu. sehingga bangsa barat ingin menguasai
negara ini, negara yang selain orang-orangnya sopan, juga memiliki sumberdaya
alam yang berlimpah. Berubah seratus delapan puluh derajad. Saat ini bangsa ini
mngalami kemunduran yang luar biasa dalam bidang tatakrama dan sopan santun,
yang sebenarnya justru itulah yang seharusnya menjadi ciri khas bangsa ini,
kini lenyap dan mulai terkikis oleh teknologi dan kemajuan jaman.
Indonesia
sudah merdeka sejak tahun 1945, merdeka dari para penjajah, benarkah itu? Kini
secara tidak dsadar bangsa ini kembali
dijajah, dijajah secara moral sehingga terkikis kebudayaan-nya, sehingga banyak
orang dari bangsa ini lupa akan jati dirinya. Mereka melupakan kebudayaan
dasarnya, yaitu kebudayaan yang bukan hasil karya semata melainkan hasil dari
hati nurani bangsa ini yaitu tatakrama.
Banyak para pemuda saat ini yang tidak lagi
mempeerhatikan masalah tatakrama. Hal ini terbukti dengan banyaknya para pemuda
yang tidak tahu tentang cara bersikap dengan orang secara baik dan benar, cara
bertutur kata yang baik, dan cara berperilaku yang semestinya dilakukan oleh
kawula muda. Jatidiri bangsa ini sudah mulai terkikis oleh jaman sehingga
menimbulkan dampak yang besar seperti saat ini. Hal ini diperburuk lagi dengan
tidak pedulinya para kawula muda tentang pentingnya tatakrama dan sopan santun
dalam kehidupan.
Permasalahan
masyarakat Indonesia yang kehilangan kebudayaan sebagai ciri khas bangsa
Kebudayaan
masyarakat Indonesia pada saat sekarang ini cukup memprihatinkan, dimana
masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mempunyai karakteristik kebudayaannya.
Hal ini, juga tidak bias dilepaskan dari era globalisasi yang menimbulkan
pemahaman baru pada masyarakat yang modernisasi. Globalisasi mempengaruhi
berbagai aspek di masyarakat, diantaranya: aspek social budaya dimana dengan
adanya jaringan internet yang memudahkan masyarakat berinteraksi. Globalisasi
mengubah kehidupan di masyarakat dimana berakibat pada perubahan karakter
masyarakat itu sendiri. Perilaku yang banyak di jumpai pada masyarakat
Indonesia pada saat ini seperti perilaku kekerasan, tidak menghormati, tidak
menghargai sesama, juga kurangnya budaya malu yang menimbulkan perpecahan,
keresahan, dan ketidaknyamanan antara masyarakat untuk bebas berinteraksi.
Indonesia
dikenal sebagai kebudayaan ketimuran yang yang mengutamakan adab sopan santun
seperti: rasa malu, gotong royong, saling menghormati, menghargai, serta
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Tapi hal tersebut sudah tidak bisa
dirasakan pada saat sekarang ini, karena jarang sekali ditemukan budaya
masyarakat Indonesia seperti itu terutama pada kalangan pelajar. Banyaknya
pengaruh dari luar mengakibatkan perubahan karakteristik yang ada pada
masyarakat Indonesia. Bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari banyaknya
masyarakat yang lebih bersifat individualisme dimana mereka lebih mementingkan
diri sendiri, kebebasan, dan tanggung jawab bagi dirinya sendiri . Contohnya
saja banyaknya berita-berita tentang korupsi, tawuran antar warga, tawuran
antar pelajar, serta perebutan tanah untuk kepentingan pribadi dari pada
kepentingan bersama, dan haltersebut telah banyak memakan korban jiwa.
Globalisasi juga
menyebabkan memudarnya kebudayaan cara berpakaian masyarakat Indonesia. Seperti
yang kita lihat masyarakat Indonesia terlebihnya para remaja sangat mengikuti
trend an mode yang sedang hangat, sehingga apa yang mereka lakukan dan pakai
tidak sesuai dengan kebudayaan tersebut. Hal itulah yang menyebabkan memudarnya
nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Misalnya saja cara berpakaian
masyarakat atau remaja Indonesia yang meniru cara berpakaian orang barat yang
tidak sesuai dengan norma-norma yang ada.
Budaya
masyarakat Indonesia merupakan karakteristik yang harus dipegang teguh. Pada saat ini kebudayaan masyarakat Indonesia
mengalami krisis, dimana masyarakat tidak mempunyai rasa ketertarikan kepada
budayanya sendiri. Hal tersebut sangat memprihatinkan, bangsa Indonesia
merupakan suatu Negara yang mempunyai beragam kebudayaan yang seharusnya
dilestarikan supaya tidak pudar. Budaya merupakan aset bangsa yang sangat
berharga, yang harus dipertahankan kelestariannya
karena budayya bukan hanya peninggalan zaman dahulu tetapi juga merupakan
warisan dari nenek moyang kita yang mencerminkan kararteristik masyarakat
Indonesia yang tidak dapat dibeli oleh apapun dan oleh Negara manapun.
Oleh karena itu,
peran dari semua masyarakat Indonesia terutama dikalangan keluarga perlu
ditumbuhkan adab sopan santun. Adanya rasa saling merhargai sesama dan
menghormati orang yang lebih tua , dan dari sinilah dimulai membentuk
karakteristik masyarakat Indonesia dengan mengedepankan budaya malu dan gotong royong
sebagai wujud persatuan dan kesatuan bangsa menuju masyarakat Indonesia yang
berkarakter dan berbudaya.
Sikap Terhadap Dampak Positif Globalisasi .
•
Memanfaatkan keunggulan alat komunokasi dengan sebaik – baiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan .
•
Memanfaatkan keunggulan alat teknologi komputer dan lain sebagainya demi
kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannya .
• Dalam
melihat acara televisi harus dapat memilih mana yang baik dan mendukung proses
pembelajaran diri .
Sikap Terhadap Dampak Negatif Globalisasi .
• Memperkuat
keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .
• Belajar
tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang
benar dan salah .
• Memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan bangsa .
• Menggunakan
produk dalam negeri .
•
Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan
oranglain .
• Menggunakan
waktu dengan kegiatan – kegiatan
yang bermanfaat .
• Bergaul
dengan orang – oprang yang
berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk .
semoga membantu ya
Peran pendidikan
dalam pembentukan moralitas
moralitas
menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam pendidikan. Pendidikan secara
popular disamakan dengan persekolahan yang lazim dikenal dengan pendidikan
formal, yang bergerak dari tingkat pertama sekolah dasar hingga mencapai
tingkat akhir dan perguruan tinggi.Secara khusus, pendidikan moral memang sudah
terimplementasi dalam beberapa mata pelajaran yang ada disekolah. seperti a)
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (b) kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian; (c) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi; (d) kelompok mata pelajaran estetika; (e) kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Pendidikan
moral bukan semata-mata masalah pengetahuan, tetapi harus diajarkan melalui
perilaku dan . Suasana sekolah dan aturan-aturan yang berlaku harus mampu
menjadi supporting system bagi penanaman nilai-nilai moral dan membentuk
perilaku yang baik. Melihat fakta yang ada di Indonesia, semangat untuk
membangun moralitas pelajar ini masih sangat rendah. Institusi sekolah yang
diharapkan menjadi penanggung jawab pengganti utama generasi penerus, secara
nyata belum banyak mendidik penalaran moral. Hal ini juga sangat dipengaruhi
karena tolok ukur pendidikan kita adalah prestasi akademik. Sistem pendidikan
kita semakin hari justru lebih mengedepankan prestasi daripada moralitas atau
budi pekerti. Sebagai bangsa yang memegang prinsip-prinsip agama, seharusnya
Indonesia lebih mudah dalam menanamkan moralitas melalui pendidikan agama. .
Nilai-nilai budaya lokal yang syarat akan moralitas sudah mulai ditinggalkan
demi mengejar tuntutan global. Adat timur yang dimiliki Indonesia seharusnya
dapat menjadi bekal dalam penanaman moralitas terhadap anak bangsa.
Penting bagi para pendidik menanamkan pendidikan budi
pekerti karena memiliki manfaat sebagai berikut :
Pertama, moral merupakan penanda kualitas diri. Manusia jika
bermoral baik maka manusia lain akan melihatnya sebagai pribadi yang memiliki
kualitas baik. Karena dalam dirinya telah ditanamkan nilai-nilai kehidupan yang
menjadi pedoman dalam hidupnya.
Kedua, moral merupakan pengendali. Moral sebagai pengendali
ialah sebagai perlindungan bagi kepentingan-kepentingan yang telah dilindungi
agama, kaidah kesusilaan dan kaidah kesopanan karena belum cukup kuat untuk
melindungi dan menjamin, mengingat terdapat kepentingan-kepentingan yang tidak
teratur.
Dan yang ketiga, moral merupakan pedoman hidup. Dalam
kehidupan banyak hukum-hukum yang berlaku, dalam kehidupan juga banyak hal yang
bersifat postif dan negatif. Maka diperlukan pedoman, atau pegangan dalam hidup
ini agar segala perbuatan yang manusia lakukan sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai pancasila sebagai kebudayaan masyarakat
Indonesia
Bangsa Indonesia
yang dikenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut terhadap sesama mampu
memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan Pancasila, hal ini terbukti dengan
adanya pondok-pondok atau padepokan yang dibangun mencerminkan kebersamaan dan
sifat manusia yang beradab. Pandangan hidup masyarakat yang terdiri dari
kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu wawasan yang
menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup berfungsi sebagai
kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi
antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.
Kebudayaan
Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila. Ada dua hal yang
dikandung dalam Pancasila, yaitu pluralisme dan teosentrisme. Demokrasi
terletak dalam partisipasi seluruh warga negara dalam kebudayaan. Pancasila
berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga dapat diartikan
sebagai nilai atau simbol. Hasil perkembangan kebudayaan Pancasila yang paling
spektakuler adalah Bahasa Indonesia. Karena melalui bahasa Indonesia, koneksi
sosial antar etnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik. Kebudayaan
adalah akar dari Pancasila karena di dalam Pancasila terkandung nilai
kebudayaan, di mana nilai tersebut adalah nilai tertinggi dalam hal Persatuan
bangsa. perkembangan budaya itu sendiri harus sesuai dengan nilai Pancasila.
Karena Pancasila mencerminkan kebudayaan kita, bangsa Indonesia.