Sering kali manusia mudah sekali berkeluh kesah ketika mendapatkan kesulitan, kesakitan, masalah dan lain sebagainya tetapi manusia akan cepat sekali takabur atau lupa diri ketika mendapatkan kenikmatan.oleh karena itu ada baiknya kita membuat perbandingan dengan kehidupan hewan dalam hal kesabaran ini sehingga bisa belajar sabar darinya, terutama dari kehidupan kelinci.
Di dalam al quran kita dapat mendapatkan kebenaran makna menyangkut masalah manusia yang mudah sekali berkeluh kesah, di banding dengan sifat sifat yang dimiliki hewan hewan yang berada di sekeliling kita contohnya yaitu kelinci, disini kita akan membahas mengenai kesabaran seekor kelinci. Ada baiknya kita mengambil hikmah dari cerita yang akan saya bahas di bawah ini.
Seperti yang kita ketahui bahwasannya kelinci merupakan tergolong kedalam herbivora, dimana ia merupakan binatang yang menjadi incaran hewan pemakan daging, secara fisik kelinci itu kecil, tidak memiliki tanduk, cakar yang hanya untuk menggaruk tanah, dan larinya pun tidak begitu cepat, tak ada yang dapat ia lakukan ketika pemangsa datang untuk menyantapnya. Satu satunya cara yang menjadinpamungkas untuk mengelabui pemangsa ialah dengan tidak menimbulkan suara. Jika kalian memelihara kelinci di rumah sudah pasti jarang sekali ia mengeluarkan suara dan hanya mengeluarkan suara ketika ia meresa beradavdi situasi yang mengancam baginya, atau sedang kesakitan yang luar biasa itupun suara yang dikeluarkan sangat kecil.
Saya dan semua manusia pasti pernah merasakan sakit . seringkali menegeluh seperti "aduh, ah, aw".Tapi saya amati hal yang berbeda pada kehidupan kelinci. Adakalanya ia terjatuh dari ketinggian tiga meter dan terlebih dahulu mendaratkan bagian kepala ke tanah karena tak siap sehingga keluarlah darah pada hidungnya. Pasti sakit, karena sempat ia sedikit menggelepar. Tapi tetap tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Setelah bisa menenangkan dirinya dan memahami situasi, ia pun memilih langsung lari senormal mungkin walau hidungnya berdarah. Itu yang bisa selamat (sebenarnya banyak yang selamat jika bagian kaki yang mendarat ke tanah lebih dulu tak peduli berapa tinggi jatuhnya), akan tetapi pernah ada kejadian kelinci yang mati karena jatuh dari ketinggian kurang dari satu meter semata-mata karena ia sama sekali tak siap sehingga bagian punggung dan leher nya yang mendarat lebih dulu ke tanah. Kejang-kejanglah ia, dan ternyata ketika mencoba bangkit ia sempoyongan dan jatuh lagi. Saya yang terheran-heran, mencoba menegakkan tubuhnya. Tapi tiap kali saya mencoba, tiap kali pula ia terkulai tak berdaya. Ternyata ada tulang belakang di dekat lehernya yang patah (dan sarafnya pasti terganggu) sehingga tak heran ia tak bisa mengkoordinasikan gerakan tubuhnya. Sudah pasti itu sakit sekali Tapi tetap tak ada suara yang muncul dari kelinci tersebut. Dan ia tetap tak putus asa untuk bergerak dan mencoba terus berdiri normal, berulang-ulang kali ia lakukan sampai berjam-jam lamanya.
Mugkin ada beberapa yang berfikir bahwasanya memang diam dan tak bersuara itu memanglah sifat kelinci jadi tidak ada hal yang istimewa. Tetapi itu tidak benar kelinci juga akan mengeluarkan suara ketika ia merasa sakit yang luar biasa atau ketika akan di potong. Akan tetapi kebanyakan dari mereka umuk lebih memilih diam tak bersuara dan berusaha untuk tenang meskipun yang dirasakannya sangatlah luar biasa sampai ajal menjemputmya.
Dari yang sudah dijelaskan tadi tentang si kelinci sekalipun dalam keadaan keadaan sulit ia memilih untuk tegar dan bersabar menghadapi penderitaannya. Dan sebenarnya tak hanya kelinci, hewan-hewan lainnya juga begitu kalau kita mau memperhatikannya.
Benarlah dan tepatlah apa yang dikatakan Allah bahwa memang manusia itu terlalu mudah berkeluh kesah. Dan rendah tingkat kesabaran manusia itu sebenarnya dibandingkan sebagian makhluk Tuhan lainnya. Ada banyak makhluk-makhluk lain yang lebih kuat dan tabah menghadapi sulitnya hidup.
Artinya : “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir…..(QS. Al Ma’arij : 19-21).
Semoga kita juga bisa belajar, mengambil hikmah, dan teladan dari bagaimana hewan-hewan tersebut menjalani kehidupannya tanpa mudah berkeluh kesah. Semoga kita bisa lebih tabah, kuat, dan sabar menghadapi kehidupan ini yang sifatnya fana dan hanya sementara saja. Dan sungguh sabar itu sangat tinggi nilainya disisi Allah karena orang yang sabar lah yang diberikan pahala yang tak ada batasnya, sementara pintu surga pun terbuka lebar bagi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar