Sebagian atau mungkin hampir dari semua orang hanya mampu menilai apa yang terlihat seperti, rindangnya pohon ini, kokohnya pohon ini, lezatnya buah yang dihasilkan dari pohon ini dan lain sebagainya tetapi terkadang manusia mengabaikan dan apa yang tidak terlihat seperti akar yang menjadi sumber dari yang terlihat tadi.
Akar tidak pernah bertanya,
kapan akan menjadi daun yang hijau?
Kapan menjadi bunga yang indah?
Dan kapan dia akan menjadi...?
Karena apa? Karena dia adalah tonggak utama sebuah pohon meski tak tampak dari permukaan.
akar tidak pernah memiliki sifat egois/mementingkan dirinya sendiri, akar menyalurkan apa yang ia punya untuk menghidupi bagian dari dirinya.
Apa sih maksudnya, akar mengajarkan kepada kita bangsa manusia agar tidak memiliki sifat mementingkan dirinya sendiri. Akar juga mengajarkan kepada kita agar memiliki sifat berbagi. Akar juga mengajarkan kepada kita agar memperhatikan generasinya kelak. Semuanya ia lakukan dengan ikhlas tanpa harus menonjolkan diri. Nah apakah sekarang bangsa manusia layak sombong di hadapan akar yang hanya diam akan tetapi memiliki perbuatan yang lebih hebat & lebih mulia dari bangsa manusia.
Lalu sifat akar yang lain adalah menyimpan cadangan air untuk menghadapi musim kemarau yaitu suatu musim di mana hujan tidak turun & sulit mencari air dari sini Akar menyimpan cadangan air maksudnya adalah mengajarkan kepada manusia agar memiliki sifat manajemen/mengelola sesuatu sesuai kebutuhan. Cadangan di sini maksudnya adalah tabungan atau bekal untuk menghadapi krisis.
Akar juga mengajarkan agar kita melihat jauh ke depan, bukan hanya untuk hari ini melainkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Itulah gunanya menyimpan cadangan agar menjadi bekal di masa depan. Apakah masih ada bangsa manusia yang masih mau sombong di depan akar..
Itulah akar, yang keberadaanya di dalam namun memiliki arti yang sangat besar bagi kehidupan yang ada di luar. Akar tidak pernah dipuji dan disanjung tetap sang akar bekerja siangan dan malam tanpa heti, sanjungan dan pujian bukan lah tujuan hidupnya. Hidupnya hanya diperuntukan untuk memberi berbagi penuh dengan keiklasan.
Mari kita belajar bersama dengan akar menjadi orang-orang yang selalu member, berbagi, dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Tuhan tidak pernah lupa atas segala sesuatu yang kita lakukan jika didasarkan pada niatan yang tulus dan ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar